Berita Bola – Saat ini kondisi Timnas Brasil sedang tidak baik-baik saja. Penampilan yang ditunjukkan Selecao jauh dari harapan. Sekarang kemenangan jadi hal yang langka untuk Timnas Brasil.
Brasil sering disebut sebagai tim nasional paling sukses. Tolok ukurnya sangat jelas, lima gelar juara Piala Dunia. Brasil adalah negara dengan gelar juara Piala Dunia paling banyak sepanjang masa.
Namun, prestasi Brasil belakangan menurun. Di Piala Dunia 2022, langkah Brasil terhenti di babak 8 Besar. Mereka kalah dari Kroasia. Brasil juga kandas di babak 8 Besar pada ajang Copa America 2024 yang lalu.
Bukan hanya pada turnamen mayor, performa Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan laga uji coba juga tidak stabil. Situasi yang dihadapi Marquinhos dan kolega cukup pelik.
Piala Dunia 2022 jadi tonggak asal momen buruk Timnas Brasil. Setelah kandas pada babak 8 Besar, Brasil sulit tampil pada level konsisten. Performa mereka tidak stabil.
Bahkan, pada 15 laga terakhir di semua ajang, Brasil hanya mencatat lima kemenangan. Pada periode ini, Brasil lima kali kalah dan lima kali imbang.
Performa yang tidak konsisten ini berujung pada peluang mereka lolos ke Piala Dunia 2026. Saat ini, di klasemen kualifikasi zona CONMEBOL, Brasil berada di posisi ke-5 dengan 10 poin.
Brasil hanya unggul satu poin dari Bolivia yang ada di posisi ke-8. Brasil harus bertahan di peringkat enam besar jika ingin otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. Nah, dengan performa yang tak stabil, Brasil patut waspada.
Di masa lalu, Brasil punya pemain yang bisa jadi pembeda. Pada era 2000-an, ada nama Ronaldo dan Rivaldo yang jadi andalan. Di generasi berikutnya, ada nama Kaka yang bisa jadi pembeda ketika tim buntu.
Brasil masih punya Neymar, yang punya skill luar biasa. Namun, Neymar belakangan berada dalam situasi sulit. Performanya tidak stabil dan sering absen karena mengalami cedera.
Di sisi lain, Vinicius Junior yang diharap jadi tulang punggung baru belum tampil sesuai harapan. Vinicius di Timnas Brasil seolah pemain yang berbeda dengan Vinicius di Real Madrid.
Faktor pelatih juga dinilai punya andil pada tidak konsistennya performa Brasil. Dunga dan Tite dinilai belum berada pada level yang sama dengan Luiz Felipe Scolari atau Carlos Alberto Parreira.
Ramon Manezes, Fernando Diniz, dan Dorival Junior juga belum mampu memberikan hasil positif bagi Brasil. Pada era Dorival Junior saat ini, Brasil hanya empat kali menang dari 10 laga yang dimainkan.
“Kami kekurangan banyak hal hari ini. Saya bertanggung jawab atas hal itu dan saya tidak ingin menyalahkan pemain mana pun,” ucap Dorival Junior dikutip dari beIN Sport.