Nasional – Tim Intel Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) serta Tim Satgas Second Fleet Quick Response (SFQR) Cilacap berhasil menggagalkan usaha penyelundupan belasan ribu ekor benih lobster, pada Rabu, 12 Juni 2024.
Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut Robby Edevaldo, menjelaskan tim Satgas SFQR Lanal Cilacap bersama tim PSDKP Cilacap telah melakukan pemantauan dan penyelidikan di kawasan Pantai Menganti, Rawajarit.
Setelah itu, mereka mengikuti mobil Mitsubishi Strada dengan nomor polisi Z 8933 UO yang dicurigai mengangkut benih lobster.
“Tidak butuh waktu lama, sekitar pukul 14.30 WIB kami melakukan penyergapan di sekitar lampu merah Proliman, Jeruklegi,” ujar Robby, Kamis (13/6/2024).
Terduga pelaku yang bertindak sebagai kurir, beserta ribuan benih lobster diamankan ke Mako Lanal Cilacap untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Saat dilakukan pemeriksaan di Proliman, Cilacap, terduga pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga kami bawa ke Mako Lanal Cilacap untuk pendalaman,” tambah Robby.
Terduga pelaku adalah FAS (31), warga Tasikmalaya, Jawa Barat, yang mengaku sebagai kurir dengan imbalan Rp 500.000 sampai Rp 1 juta untuk setiap kali pengiriman. Lanal Cilacap juga mengamankan barang bukti berupa 16.000 ekor benih lobster yang dikemas dalam 10 kotak, sebuah handphone, sejumlah uang, dan satu unit mobil.
Rencananya, ribuan benih lobster itu akan dibawa ke wilayah Pangandaran, Jawa Barat melalui jalur Patimuan. Dari jumlah tersebut, 2.400 ekor adalah jenis mutiara dan 13.600 ekor adalah jenis pasir.
Sementara itu Kepala Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Cilacap, Erik Sostenes, menyatakan potensi kerugian negara akibat tindakan tersebut mencapai Rp 1,6 miliar. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk mengejar tersangka lain.
“Kasus ini akan kita dalami lebih lanjut kita akan gali lagi dengan pertimbangan keterangan dari tersangka FAS,” ujar Erik.