Berita Bola – Erling Haaland masih diandalakan sebagai pencetak gol utama buat Manchester City. Ia menciptakan hattrick ketika The Citizens membantai Ipswich 4-1 pada pekan kedua Premier League 2024/2025, pada Sabtu, 24 Agustus 2024 malam WIB.
Haaland mencetak hattrick ke-10 dalam karirnya di Man City. Striker Norwegia, yang telah mengantongi 94 gol dalam 101 pertandingan sejak bergabung dengan City pada musim panas 2022.
Torehan ini membuat Haaland secara luas dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik di Eropa.
Namun setelah mencetak gol melawan 22 lawan yang dihadapinya di kompetisi papan atas Inggris, perjalanannya masih panjang untuk menyamai peraih delapan kali Ballon d’Or Lionel Messi, menurut manajernya sendiri, Pep Guardiola.
Berbicara kepada beIN Sports setelah pertandingan kontra Ipswich di Etihad, Pep Guardiola ditanya apakah Haaland adalah penyerang tengah terlengkap dalam sejarah sepak bola.
“Penyerang paling luar biasa yang pernah ada adalah Messi. Aku belum pernah melihat hal seperti itu,” tutur Pep Guardiola.
Guardiola kerap menyuarakan apresiasinya terhadap Lionel Messi. Faktanya, dia diketahui menyebut nama pemain Argentina itu saat pembicaraan tim.
Dalam salah satu episode ‘Together: Champions Again!’ Man City Dalam film dokumenter, pemain asal Spanyol ini memberikan pembicaraan tim yang penuh semangat yang berpusat pada Messi selama pertandingan Liga Champions melawan Club Brugge.
“Tahukah Anda mengapa Messi adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya? Karena dia adalah seorang pesaing,” ujarnya saat itu.
Pada bulan Mei, Guardiola juga berbicara kepada wartawan menjelang pertandingan Man City di Piala Carabao melawan Liverpool ketika dia menunjukkan bahwa Messi adalah yang terhebat sepanjang masa.
“Semua orang punya pendapat tapi tidak ada yang bisa meragukan dia sebagai pemain terhebat sepanjang masa,” kata Guardiola.
“Bagi saya dia yang terbaik. Sulit untuk menyebutkan nama pemain yang bisa bersaing dengan apa yang telah dia lakukan. Orang-orang yang melihat Pele atau Di Stefano atau Maradona. Pendapatnya sentimental, tapi di sisi lain, jika dia tidak memenangkannya. Piala Dunia, opini dan opini saya tidak akan berubah.”