Nasional – Tindakan yang tidak terpuji dilakukan oleh seorang personel kepolisian di Kabupaten Mesuji, Lampung. Personel polisi dengan memakai seragam lengkap serta senjata laras panjang itu menampar warga di depan anak-anak. Insiden penamparan terjadi gara-gara sang polisi tidak terima mobilnya disalip.
Viral di media sosial (medsos) video rekaman CCTV aksi kekerasan yang dilakukan seorang polisi terhadap warga. Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial tersebut terlihat seorang polisi menampar wajah seorang warga.
Diketahui aksi tidak terpuji seorang polisi menampar warga tersebut terjadi Desa Labuhan Permai, Kabupaten Mesuji, Lampung pada Kamis (15/8/2024).
Peristiwa penamparan tersebut terjadi ketika seorang warga cekcok dengan polisi memakai rompi berwarna merah. Saat terjadi cekcok, datang polisi lainnya dengan senjata laras panjang langsung mendekati korban dan menampar wajah korban.
Mirisnya aksi kekerasan yang dilakukan polisi tersebut terjadi di depan anak-anak dan dua orang remaja yang sedang berada di lokasi kejadian. Mengetahui di lokasi kejadian terdapat CCTV, seusai menampar korban, kedua polisi tersebut langsung pergi dari lokasi kejadian.
Paman korban Abdul Rohman (50) mengatakan, peristiwa penamparan tersebut terjadi setelah korban menyalip mobil polisi. Polisi tersebut menampar korban diduga karena tidak terima mobilnya disalip sepeda motor yang dikendarai korban.
“Masalahnya gara-gara motor menyalip mobil polisi itu, terus polisi menampar korban,” kata Abdul Rohman saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (18/8/2024).
Abdul Rohman menuturkan, seusai ditampar, korban sempat bertanya kesalahannya. Namun, korban akan kembali ditampar oleh polisi tersebut tetapi dicegah oleh rekannya.
“Kami pihak keluarga menyesalkan aksi tidak terpuji polisi tersebut. Kami keluarga tidak senang,” ujar tokoh masyarakat Desa Labuhan Permai tersebut.
Abdul Rohman mengungkapkan, peristiwa penamparan yang dialami oleh korban telah dilaporkan ke Polres Mesuji untuk ditindaklanjuti agar polisi tersebut diberikan sanksi.
“Sudah kami laporkan ke Polres Mesuji,” ucap Abdul Rohman.
Abdul Rohman menambahkan, pascakejadian tersebut, anggota polisi yang melakukan penamparan telah datang meminta agar peristiwa tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kami siap diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi proses hukum tetap berlanjut,” ujar Abdul Rohman.
Abdul Rohman berharap peristiwa tersebut tidak kembali terjadi. Abdul Rohman meminta aparat kepolisian harus merakyat dan menghargai masyarakat.
Hingga Minggu (18/82024) petang belum ada pihak Polres Mesuji, Lampung yang bersedia memberikan keterangan terkait peristiwa ini dan kemungkinan pemberian sanksi kepada anggota polisi yang menampar korban.