Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

Kronologi Penembakan 5 Petani di Bengkulu Selatan, Bermula dari Pena dan Kertas

Posted on 26/11/2025

Nasional – Bentrokan antara petani dan karyawan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) terjadi pada Senin (24/11/2025), menyebabkan lima petani tertembak dan seorang karyawan mengalami luka kritis.

Insiden ini bermula dari ketidakpuasan Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) yang dipimpin Edi Hermanto, terkait kegiatan rehabilitasi jalan perkebunan yang dilakukan perusahaan.

Manajer Kebun PT ABS, Suri Bakti Damanik, menjelaskan kronologi kejadian saat ditemui di kantornya pada Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, pada hari kejadian, ia bersama 11 karyawan dan dua operator alat berat sedang melakukan perbaikan jalan sepanjang dua kilometer di Divisi 2, Desa Karang Cayo, Kecamatan Pino Raya.

Saat itu, sekitar 50 anggota FMPR meminta karyawan untuk menghentikan aktivitas dan menarik alat berat dari lokasi.

“Dari pihak perusahaan menolak permintaan masyarakat tersebut karena karyawan mengaku bekerja di dalam kawasan Hak Guna Usaha Perkebunan (HGU),” ungkap Damanik.

Ketegangan meningkat ketika FMPR meminta dibuatkan surat pernyataan yang menyatakan bahwa perusahaan tidak boleh melakukan perbaikan jalan.

Damanik menyatakan, untuk menghindari bentrokan, pihaknya berusaha memenuhi permintaan tersebut. Namun, saat akan membuat surat, tidak ada satu pun karyawan yang membawa pena dan kertas.

“Kami menawarkan untuk membuat surat pernyataan di kantor PT ABS di Kota Manna, tetapi FMPR menolak. Kami juga menawarkan di kantor Desa Karang Cayo, namun tetap ditolak,” tambahnya.

Situasi semakin memanas ketika Edi Hermanto mengultimatum agar alat berat dikeluarkan dari lokasi. Damanik mengaku ditarik oleh Edi dan terjadi aksi saling tarik yang mengakibatkan kericuhan.

“Saya ditarik oleh Edi Hermanto, lalu ramai-ramai puluhan warga memukul pundak saya, pakai pelepah sawit. Saya dikeroyok,” jelasnya.

Ketika kericuhan terjadi, Damanik mendengar suara letusan senjata. Ia mengaku bingung karena tidak tahu siapa yang menembak. “Saya tahu anggota saya tidak memiliki pistol,” katanya.

Sementara itu, Riki, asisten keamanan dan humas, mengalami luka bacok saat berusaha menyelamatkan Damanik.

Riki dikeroyok oleh lima orang dan mengalami sembilan luka bacok. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit M Damrah di Bengkulu Selatan, dan selanjutnya dirujuk ke RS M Yunus di Kota Bengkulu.

Damanik menegaskan, pihaknya tidak mengetahui adanya karyawan yang membawa senjata api.

“Kami sama sekali tidak mengetahui ada karyawan saya yang membawa senjata api. Andai saya tahu, sudah pasti saya akan larang,” tegasnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • Inilah Dua Kendala Utama Yang Dialami Juventus Buat Negosiasi Kontrak Baru Kenan Yildiz 29/11/2025
  • Meski Diminati Chelsea dan Tottenham, Nico Paz Semakin Dekat ke Real Madrid 29/11/2025
  • Proyek Penerangan Jalan Nasional Pantura, Pemkab Demak Gelontorkan APBD Rp 5 Miliar 28/11/2025
  • Penyelundupan 1.380 Sepatu Karet Ilegal dari Malaysia di Pulau Sebatik Digagalkan TNI AL 28/11/2025
  • Jembatan Bekas Rel KA di Demak Mulai Diperbaiki Setelah Insiden Bocah Meninggal 28/11/2025
  • Diduga Jadi Korban Kekerasan Fisik, Bocah 10 Tahun di Samarinda Alami Patah Kaki 28/11/2025
  • Ruben Amorim Mulai Takut Musim Yang Buruk Akan Kembali Terulang 28/11/2025
  • Atletico Madrid Dihukum UEFA Gara-gara Fansnya Rasis 28/11/2025
  • Kontrak Segera Berakhir, AC Milan Terancam Kehilangan Mike Maignan Secara Cuma-cuma 28/11/2025
  • Kylian Mbappe Bongkar Rahasia usai Mencetak 4 Gol ke Gawang Olympiakos 28/11/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia