Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

Polda Sebut Korban TPPO PMI Ilegal Asal Bengkulu Berjumlah Belasan Orang

Posted on 20/11/2025

Nasional – Penyidik Polda Bengkulu mengungkap adanya belasan warga Kabupaten Seluma yang menjadi korban penipuan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang menjanjikan pekerjaan di Jepang.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bengkulu, Kombes Pol Andjas Adipermana, melalui Kasubdit Renakta, AKBP Julius Hadi, pada Kamis (20/11/2025).

“Kami mengidentifikasi ada belasan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dua orang sudah berada di Jepang tetapi tidak mendapatkan pekerjaan dan telantar, sementara lebih dari 10 orang lainnya sudah membayar tetapi tidak berangkat,” ungkap AKBP Julius Hadi saat ditemui di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kasus TPPO ini melibatkan dua orang yang telah diberangkatkan ke Jepang dan saat ini laporannya ditangani Polda Bengkulu.

Sementara itu, sekitar tujuh korban lainnya yang telah membayar namun tidak berangkat ditangani oleh Polres Seluma.

“Sudah ada 13 saksi yang diperiksa. Dua korban yang telantar di Jepang sudah kami mintai keterangan melalui zoom meeting, sesuai petunjuk jaksa yang memperbolehkan pemeriksaan secara daring,” tambahnya.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa para korban mengeluarkan uang antara Rp 60 juta hingga Rp 150 juta untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang.

“Kondisi korban sangat mengenaskan. Untuk mengumpulkan uang berangkat, banyak di antara mereka yang terpaksa menjual harta benda, bahkan rumah. Akibatnya, terjadi keributan dalam keluarga, namun mereka tetap tidak jadi berangkat. Ini adalah kejahatan berat,” tegasnya.

Pihak kepolisian terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengungkap kasus TPPO ini secara profesional. “Mohon doanya agar kasus ini dapat kami ungkap,” pintanya.

Polisi menjelaskan bahwa jaringan TPPO PMI ilegal ini terdiri dari beberapa tingkatan. Pertama, perekrut yang bertugas mencari orang yang ingin menjadi PMI. Kedua, pengangkut yang membawa korban ke pusat LPK.

Ketiga, penampung yang mengumpulkan korban di tempat penampungan. Terakhir, pengiriman yang bertugas mengirimkan korban ke Jepang.

Sebelumnya, Adelia Meysa (23), seorang PMI asal Kabupaten Seluma, juga menjadi korban penipuan LPK di Garut, Provinsi Jawa Barat. Adelia telantar setelah diberangkatkan menggunakan visa wisata dan mengalami sakit hingga akhirnya meninggal dunia di Jepang.

Menyusul kejadian tersebut, Gubernur Bengkulu membentuk tim investigasi TPPO yang terdiri dari berbagai unsur pemerintahan, termasuk kepolisian.

Hasil investigasi kepolisian mengungkap bahwa masih terdapat beberapa warga Bengkulu lainnya yang telantar di Jepang.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • Polisi Meringkus 3 Terduga Pelaku Pembakaran Rumah Dalam Bentrokan Pemuda Tallo 24/11/2025
  • Polda Metro Jaya Bakal Periksa Pria yang Ngaku Anak Anggota Propam Polda Saat Mobilnya Hendak Ditarik DC 23/11/2025
  • Polisi Akan Lakukan Tes DNA Kerangka Diduga Alvaro, Bocah 6 Tahun yang Hilang Sejak Maret 23/11/2025
  • Hasil La Liga : Tren Negatif Belum Berakhir, Real Madrid Main Imbang 0-0 Di Kandang Elche 23/11/2025
  • Wisata Gunung Bromo Tetap Dibuka untuk Umum Meski Semeru Sedang Erupsi 23/11/2025
  • Eddie Howe Full Senyum Usai Newcastle Berhasil Kalahkan Manchester City 23/11/2025
  • Barcelona Memang Layak Pesta Gol ke Gawang Athletic Bilbao Karena Tampil Dominan Sejak Awal 23/11/2025
  • Dibantai Nottingham Forest, Virgil van Dijk Ngamuk Dan Kritik Keras Permainan Liverpool 23/11/2025
  • Spalletti Berikan Pujian Buat Kenan Yildiz: Dia Pemecah Kebuntuan Juventus! 22/11/2025
  • Polda Metro Jaya Ungkap Modus Begal Berkedok Hubungan Asmara Di Jatiasih, 5 Pelaku Diringkus 22/11/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia