Nasional – Hujan deras yang terjadi pada Selasa (18/11/2025) malam menyebabkan banjir meluas di wilayah selatan Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tiga kecamatan, yaitu Menganti, Benjeng dan Balongpanggang, terdampak parah akibat genangan air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik melaporkan, hingga Rabu (19/11/2025) pukul 13.16 WIB, sejumlah desa di ketiga kecamatan tersebut terendam air.
Di Kecamatan Menganti, situasi banjir dilaporkan lebih parah dari sebelumnya. Ratusan rumah warga terendam. Di Kecamatan Menganti, tiga desa yang paling terdampak adalah Desa Bringkang, Pranti dan Beton.
Di Desa Bringkang, jalan poros desa terendam air setinggi 60 sentimeter dan sepuluh rumah di Dusun Talun tergenang dengan ketinggian 5 hingga 10 sentimeter.
Sementara itu, di Perumahan Oma Indah, sebanyak 300 rumah terendam air setinggi 10 hingga 30 sentimeter dan jalan lingkungan terendam antara 20 hingga 70 sentimeter.
Di Perumahan Maharaja, jalan lingkungan terendam setinggi 20 hingga 50 sentimeter dan sekitar 60 rumah terendam air dengan ketinggian 5 hingga 10 sentimeter.
“Di Desa Pranti, tanggul anak Kali Lamong jebol, panjang 12 meter dengan kedalaman 4 meter,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmiko Herlambang, Rabu.
Akibatnya, jalan lingkungan dan jalan poros Desa Pranti tergenang air setinggi 10 hingga 45 sentimeter. Sebanyak 246 rumah warga juga terendam air setinggi 10 hingga 15 sentimeter, serta area persawahan seluas 40 hektar dan tambak seluas 5 hektar terendam.
Di Perumahan Graha 2 Menganti, air bah menggenangi jalan lingkungan dengan ketinggian antara 20 hingga 80 sentimeter serta 175 rumah terendam air setinggi 10 hingga 25 sentimeter.
Sementara itu, di Desa Beton, jalan lingkungan terendam air setinggi 10 hingga 40 sentimeter dan 225 rumah warga terendam dengan ketinggian 5 hingga 10 sentimeter, termasuk 89 rumah dan sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) di Dusun Bibis. Di Kecamatan Benjeng, banjir melanda Desa Gluranploso dan Sedapurklagen.
Di Desa Gluranploso, air menggenangi jalan lingkungan setinggi 10 hingga 15 sentimeter, serta lima rumah dan masjid di desa tersebut. Di Desa Sedapurklagen, area persawahan seluas 18 hektar terendam air.
Kecamatan Balongpanggang juga mulai merasakan dampak banjir, terutama di Desa Sekarputih, Wotansari dan Banjaragung akibat luapan Kali Lamong.
Jalan poros dan lingkungan di ketiga desa tersebut terendam dengan ketinggian air antara 5 hingga 25 sentimeter, termasuk area persawahan di Desa Banjaragung seluas 30 hektar.
“Iya, karena hujan di mana-mana (musim penghujan), semoga saja dapat segera surut,” kata Plt Camat Balongpanggang, Nursalim.
