Berita Bola – Mantan gelandang Inter Milan, Wesley Sneijder, berbagi kenangan hangatnya bersama Cristian Chivu, yang kini menjadi pelatih baru Nerazzurri.
Dalam wawancara bersama Superbet, Sneijder mengungkapkan bahwa dirinya dan Chivu sempat berbagi kamar di pusat latihan klub, Pinetina Training Center, saat keduanya masih berseragam Nerazzurri.
“Di pusat latihan, kami selalu tidur di kamar sama. Satu tempat tidur di sisi ini, satu di sisi lain, dengan televisi tergantung di atas,” kenang Sneijder sambil tertawa.
“Tapi dia tidak peduli dengan apa yang ditayangkan di TV. Dia selalu sibuk dengan laptopnya, berbicara dengan pacarnya. Dia sering berkata dalam bahasa Rumania, ‘Apa yang kamu lakukan, sayang?’”
Momen sederhana itu, menurut Sneijder, menunjukkan sisi kepribadian Chivu yang tenang dan fokus, dua hal yang kini tercermin dalam perannya sebagai pelatih kepala.
Sneijder menambahkan, bahkan sejak masih aktif bermain, Chivu sudah memperlihatkan kualitas dan kepribadian seorang pelatih masa depan. “Saya yakin dia akan menjadi pelatih tim nasional suatu hari nanti,” ujar Sneijder.
“Dia bukan tipe pemain yang suka memaksakan pendapat atau terlalu banyak bicara. Dia lebih suka mengamati dan menyimpan pandangan untuk dirinya sendiri,” lanjutnya.
“Namun, ketika kami membahas soal sepak bola, saya langsung sadar betapa cerdasnya dia.”
Sneijder juga mengingat bagaimana Chivu sudah menjadi sosok pemimpin alami sejak muda. “Dia datang ke Ajax di usia sangat muda dan langsung menjadi kapten. Dia punya karisma besar dan kepemimpinan kuat,” kata Sneijder.
“Di lapangan, dia memimpin dari lini pertahanan, dan di luar lapangan, dia seorang gentleman sejati. Kami butuh pemain seperti dia.”
Penunjukan Cristian Chivu sebagai pelatih baru Inter Milan diumumkan pada awal musim 2025-2026.
Pelatih asal Rumania itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, menggantikan Simone Inzaghi yang meninggalkan kursi pelatih setelah gagal mempersembahkan trofi pada akhir musim lalu.
Chivu sebelumnya menangani tim Inter Primavera (U19) dan dikenal sukses mengembangkan banyak pemain muda berbakat. Promosinya ke tim utama dianggap sebagai langkah strategis klub dalam membangun fondasi jangka panjang.
Bagi para penggemar Inter, kembalinya Chivu ke Giuseppe Meazza sebagai pelatih utama menambah nilai sentimental tersendiri.
Mantan bek tersebut merupakan bagian dari skuad legendaris Inter yang menjuarai treble pada 2010 di bawah arahan Jose Mourinho.
Dengan pengalaman dan kepemimpinannya, Chivu diharapkan mampu membawa stabilitas dan identitas baru bagi Inter Milan yang tengah memasuki era pembaruan.
Seperti yang diungkapkan Sneijder, “Dia punya semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin sejati — di lapangan maupun di luar lapangan.”
