Nasional – Polda Jatim menangkap dua tersangka spesialis pembobol minimarket yang beraksi lintas provinsi. Sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Tersangka pertama adalah SD alias Ameng (43), warga Kelurahan Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ameng berperan sebagai sopir. Pendidikan terakhirnya Sekolah Dasar (tidak lulus).
“SD alias Ameng itu sebagai sopir. Jadi dia mengamati, kemudian dari luar menunggu rekan-rekannya beraksi,“ kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kamis (6/11/2025).
Tersangka kedua yaitu HK (34), warga Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Ia merupakan karyawan swasta dengan pendidikan terakhir SMP.
“HK ini berperan masuk (toko) dengan menggunakan pen-gun, berbentuk atau yang telah dimodif menyerupai pistol Ini melakukan pengancaman terhadap pegawai bersama dua rekan lainnya yang masih DPO,” ungkapnya.
Kasubdit III Jatanras, AKBP Arbaidi Jumhur mengatakan, HK mampu merakit senjata api jenis pen-gun dengan belajar secara otodidak karena kerap melakukan pelanggaran tindak pidana.
“Memang dia merakit sendiri, dia punya kemampuan sendiri secara otodidak, karena mungkin pelaku ini memang jam terbangnya yang tinggi,” kata Jumhur.
Selain itu, dia seorang residivis atau sudah bolak-balik keluar masuk penjara dengan kasus yang sama sebanyak empat kali. Polisi menduga, tersangka mendapat pengalaman merakit senpi dari napi lain selama di penjara.
“Dia banyak teman pelaku, dan dia memang sudah menjalani keluar masuk lapas itu sampai empat kali. Jadi untuk kemampuan-kemampuan seperti itu sudah di luar kepala. Mungkin ilmunya dari teman-temannya yang sesama napi dulu,” terangnya.
Beraksi secara berkomplot, para tersangka tidak hanya mencuri uang di brankas kasir, tetapi juga mengambil rokok yang harga mahal. Mereka membawa golok dan senjata pen-gun untuk mengancam pegawai.
“Jadi rata-rata transaksi yang didapet itu sekitar Rp 20-40 juta, uang yang mereka dapet. Selain uang, rokok dia dapet juga rokok-rokok yang mahal pakai ransel-ranselnya,” pungkasnya.
Barang bukti yang diamankan berupa satu unit mobil, BPKB, dua sajam golok, satu tas warna hitam dan lakban merah.
Para spesialis pembobol minimarket ini dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 9 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.