Nasional – Pergerakan tanah melanda Kampung Nendeut, RW 09 Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Sedikitnya 51 rumah dengan 60 kepala keluarga atau 208 jiwa terancam, sementara ratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat untuk menghindari ancaman jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB menyebut pergerakan tanah itu terjadi tiba-tiba.
Tanah yang retak di sejumlah titik disertai dinding rumah yang ikut merekah menjadi tanda awal bencana yang dipicu cuaca ekstrem dan kondisi tanah yang jenuh air.
“Pemicu pergerakan tanah di sana banyak faktor, mulai dari kondisi tanah jenuh dan cuaca ekstrem beberapa minggu terakhir,” kata Kepala BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin, saat dikonfirmasi, Rabu (5/11/2025).
Dari hasil pendataan sementara, pergerakan tanah di kampung tersebut sudah berdampak pada puluhan rumah yang kini dalam kondisi terancam rusak berat.
Sebagian besar warga memutuskan meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Untuk pergerakan tanah di Kampung Nendeut itu ada 51 rumah dengan jumlah 60 KK atau 208 jiwa. Guna mencegah korban jiwa, mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang lebih aman,” ujar Asep.
BPBD Bandung Barat telah melakukan pemetaan awal di lokasi kejadian. Dari hasil pantauan petugas, retakan tanah terlihat di sejumlah titik dengan panjang sekitar satu meter dan lebar lima hingga sepuluh sentimeter.
Kondisi itu mengindikasikan adanya pergerakan lapisan tanah di bawah permukaan yang masih aktif.
“Kami apresiasi langkah kewaspadaan dini dari masyarakat dengan melaporkan ke petugas dan mengungsi ke rumah kerabatnya. Memang pergerakan tanahnya ditandai dengan retakan-retakan tanah. Kami akan minta Badan Geologi melakukan pengecekan di lokasi untuk memastikan keamanan lokasi permukiman warga dari ancaman pergerakan tanah,” tandasnya.
Hingga kini, BPBD Bandung Barat masih berkoordinasi dengan pemerintah desa dan aparat kewilayahan untuk memantau perkembangan pergerakan tanah.
Tim teknis Badan Geologi juga dijadwalkan turun ke lokasi untuk menilai tingkat kerawanan dan memberikan rekomendasi mitigasi lanjutan.
Selain memantau pergerakan tanah, petugas juga menyiapkan langkah antisipasi bencana susulan, mengingat curah hujan di wilayah selatan Bandung Barat masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
