Nasional – Penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Tuban melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.
Kegiatan inspeksi tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi dan keluhan banyaknya warga bahwa sepeda motornya jadi brebet usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di SPBU.
Fenomena yang ramai dan viral di media sosial tersebut memunculkan dugaan praktik pengoplosan BBM Pertalite yang dijual ke masyarakat.
Kanit Tipidter Satreskrim Polres Tuban, I Made Riandika Darsana mengatakan, dalam inspeksi saat ini pihaknya ingin melakukan pengecekan untuk memastikan BBM Pertalite di SPBU tersebut tidak bermasalah.
“Ini kami laksanakan karena ada isu yang berkembang di masyarakat adanya pertalite yang bermasalah,” kata Iptu I Made Riandika Darsana, Senin (27/10/2025).
I Made Riandika Darsana menyebutkan, sasaran pengecekan BBM Pertalie kali ini di SPBU Patung di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, dan SPBU Dasin, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu.
Pihaknya berencana akan kembali melakukan pengecekan BBM Pertalite ke sejumlah lokasi SPBU lainnya yang ada di Kabupaten Tuban. “Untuk sementara baru 2 SPBU yang dilakukan pengecekan, nanti mungkin akan berkembang,” ujarnya.
Adapun proses pengecekan BBM Pertalite yang diduga bermasalah tersebut dilakukan bersama petugas Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Kabupaten Tuban.
Pengecekan dilakukan secara menyeluruh mulai dari kondisi tangki penyimpanan, proses distribusi hingga pengambilan sampel BBM Pertalite untuk dilakukan uji laboratorium.
“Setelah pengambilan sampel, nanti akan kita cek di TBBM. Dari situ akan terlihat benang merahnya, apakah penyimpangan di SPBU atau di jalur pengiriman,” tuturnya.
I Made Riandika Darsana mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan akurasi dispenser untuk mengukur takaran BBM yang dikeluarkan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan dan tidak ditemukan adanya indikasi kecurangan pada alat ukur.
“Untuk yang kita cek hari ini ya sesuai takaran dan sekilas warna dan baunya juga masih bagus, tapi tetap akan kita cek,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah dan khawatir karena dari Polres Tuban maupun Diskomundag selalu melakukan pemantauan terhadap pendistribusian BBM yang ada di Kabupaten Tuban.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif agar pelayanan kepada masyarakat tetap optimal serta menjaga ketersediaan BBM sesuai ketentuan pemerintah.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan, setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga.
Termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.
“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya.
Menurutnya, Pertamina Patra Niaga akan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban guna memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.
Pertamina juga memastikan bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU tetap berjalan lancar sehingga kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu.
Ahad Rahedi menambahkan, sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina saat ini menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat yang ada di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.
Posko pertama di SPBU 5462101, Jl MT Haryono, Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, dan posko kedua di SPBU 5462106, Jl Sawunggaling Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sedangkan posko ketiga berada di SPBU 5462305, Gg Buntu No 10, Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Selain itu, warga juga bisa menghubungi Pertamina contact center 135 (Call Center) agar dapat segera ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.

