Nasional – Aksi tawuran antarwarga yang terjadi di Makassar selama empat hari terakhir diduga terorganisasi dan didanai oleh pihak tertentu.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengungkapkan bahwa para pelaku tawuran menggunakan berbagai alat yang cukup memadai, termasuk petasan senilai jutaan rupiah dan senapan angin.
“Kami petakan siapa saja aktor intelektual, karena ini tidak mungkin tidak ada yang membiayai. Petasan itu nilainya Rp 1 juta dan satu hari bisa ditembakkan sebanyak 20 kali, berarti Rp 20 juta. Senapan angin ini juga dapatnya dari mana, kami masih mendalami,” kata Arya saat dikonfirmasi pada Selasa (23/9/2025).
Arya menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap provokator di balik tawuran antarwarga yang terjadi di kawasan utara Kota Daeng tersebut.
“Ada orang-orang yang memang ingin membuat situasi di Makassar menjadi tidak aman. Tapi kami menciptakan situasi untuk menggalang tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk bersama-sama mendiskusikan masalah ini,” ujarnya.
Kapolrestabes juga mengingatkan agar para orangtua lebih memperhatikan anak-anak mereka, agar tidak terlibat dalam tawuran.
“Jangan sampai ini (anak-anak) dipergunakan dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Saya juga mengimbau masyarakat untuk tidak berada di lokasi tawuran, apalagi menonton tawuran,” ungkap Arya.
Lebih lanjut, Arya menekankan bahwa bukan hanya polisi yang memiliki peran dalam menciptakan situasi aman di masyarakat, tetapi juga masyarakat itu sendiri harus berperan aktif.
“Kalau tidak sama-sama menciptakan keamanan, akan sangat sulit,” tegasnya.
“Saya berharap peran orangtua sangat penting untuk melarang anak ke luar rumah. Kami berharap mendidik anak dengan baik,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, puluhan personel polisi telah dikerahkan dan ditempatkan di beberapa titik rawan.
“Ada anggota di sana berjaga sudah dua hari. Bergantian, daerah di situ luas. Sekarang sudah kondusif,” tutup Arya.
Sebelumnya, tawuran antarwarga ini terjadi di kawasan Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang mengakibatkan beberapa warga mengalami luka akibat anak panah busur.
Tawuran tersebut melibatkan beberapa kelompok pemuda dari Jalan 148, Jalan Kandea, Jalan Lembo, dan Jalan Layang.
Saat ini, situasi di lokasi tawuran sudah berangsur kondusif berkat pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
