Nasional – Korban keracunan massal yang diduga berasal dari menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah menjadi 569 orang.
“Hingga saat ini jumlah yang diduga mengalami keracunan ada 569 orang (sampai 18 September 2025 malam),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (19/9/2025).
Leli menuturkan, mayoritas korban adalah siswa sekolah dasar (SD), setelah sebelumnya kasus banyak menimpa pelajar SMP, SMA, dan Madrasah Aliyah.
Ia menjelaskan, sebagian besar korban mengalami gejala ringan, sementara 30 orang sempat dirawat inap di puskesmas. Dari jumlah itu, 11 orang sudah pulang dan 19 lainnya masih dalam pengawasan medis.
Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto, menyampaikan bahwa peristiwa ini bermula setelah para siswa menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi putih, tempe orek, ayam woku, lalapan sayur, dan stroberi.
“Sebanyak 19 siswa ini sekarang sedang menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora,” kata Yugi, Kamis.
Pihak kepolisian telah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengirim sampel makanan serta muntahan korban ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
“Kami melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan puskesmas,” jelasnya.
Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, ikut meninjau pelajar yang dirawat di Puskesmas Kadungora.
“Alhamdulillah kondisi mereka sudah lebih baik. Mereka sebelumnya mengeluhkan pusing, sakit perut, dan lemas,” ujar Putri.
Putri menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti keracunan. Namun, sampel makanan telah diambil sebagai bahan evaluasi pemerintah daerah.
“Sampelnya sudah diambil, semoga hasilnya bisa untuk bahan evaluasi ke depannya. Sekarang juga sedang dilakukan tracking,” ungkapnya.
Ia menegaskan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung Pemerintah Kabupaten Garut. “Intinya kami sangat responsif terhadap apa yang terjadi di lapangan,” katanya.
