Nasional – Salah satu siswi kelas 2A SDN Kemiri, Sidoarjo, Jawa Timur, berinisial K (8), sempat menjadi korban penculikan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 12.25 WIB.
Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi. Adi mengatakan, mulanya siswi tersebut berjalan sekitar 70 meter dari sekolah. Sementara jarak rumah dengan sekolah sekitar 120 meter.
Tiba-tiba, seorang pria sekitar usia 40-50 tahun datang menggunakan kendaraan roda dua yang bagian belakangnya terpasang keranjang berisi seperti paket. Pria itu lantas membawa siswi SD tersebut.
“Jadi siswa itu duduk di depan. Siswa tersebut mau diajak karena dikatakan mamanya menunggu di suatu tempat,” kata Adi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (10/9/2025).
Pria tersebut kemudian mengajak korban menuju kawasan Lingkar Timur, Candi, Sidoarjo, dan memberhentikan kendaraan di tepi jalan.
Ia lantas turun dan meminta korban menyerahkan tas serta melepas seragam sekolah. Namun, anting-anting dan sepatu korban masih utuh.
“Pria tersebut tidak melakukan hal-hal lainnya (dugaan pelecehan). Kemudian anak tersebut ditinggal. Korban lalu menangis dan bertemu dengan seseorang kemudian diantar pulang,” imbuhnya.
Adi mengatakan, korban sudah kembali dengan keluarga dan tidak dalam kondisi mental yang tertekan. Korban bahkan besok dipastikan sudah kembali ke sekolah.
“Siswa tersebut saat ini kondisinya ceria, tadi juga sudah bercanda dengan kami, besok sekolah seperti biasa. Polsek tadi juga sudah ke orangtua, bidan juga sudah memeriksa siswa dan hasilnya siswa dalam kondisi baik,” bebernya.
Meski sempat khawatir, orangtua korban juga dipastikan dalam kondisi yang aman. Adi mengatakan bahwa keluarga korban memiliki latar belakang yang kurang mampu.
“Ayahnya bekerja sebagai tukang cukur, anaknya empat. Tadi kami sudah beri bantuan untuk membeli seragam dan tas,” ujarnya.
Usai kejadian tersebut, Dinas Pendidikan Sidoarjo mengimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk mengedukasi orangtua dan siswa.
Kasus penculikan ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Sebab, pelaku yang tidak diketahui identitasnya tersebut hingga kini belum terungkap.
“Selain itu juga koordinasi dengan perangkat desa untuk mengecek CCTV terdekat, mungkin dapat melacak laki-laki tersebut agar kejadian ini tidak terulang,” pungkasnya.