Kesehatan – Perbedaan vitamin D2 dan vitamin D3 sering kali belum banyak dipahami, padahal keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, gigi, dan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin D selama ini dikenal luas sebagai nutrisi utama untuk tulang, tetapi tidak semua orang mengetahui vitamin ini hadir dalam dua bentuk, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.
Meskipun memiliki fungsi yang mirip, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu diketahui agar asupan vitamin D bisa lebih tepat.
Perbedaan Vitamin D2 dan Vitamin D3
1. Sumber alami vitamin D2 dan vitamin D3
Perbedaan vitamin D2 dan vitamin D3 yang paling menonjol ada pada sumber alaminya. Vitamin D2 banyak terdapat pada bahan nabati, terutama jamur dan beberapa jenis tanaman tertentu.
Selain itu, vitamin D2 juga sering diproduksi secara sintetis untuk ditambahkan ke makanan olahan, seperti sereal atau susu fortifikasi.
Sementara itu, vitamin D3 lebih banyak ditemukan pada sumber hewani. Beberapa makanan yang kaya vitamin D3 antara lain ikan berlemak, seperti salmon, tuna, makarel, hingga sarden.
Kuning telur, hati sapi, dan jeroan juga merupakan sumber alami vitamin D3. Keunikan lain dari vitamin D3 adalah tubuh manusia mampu memproduksinya sendiri secara alami saat kulit terpapar sinar matahari langsung.
2. Perbedaan struktur kimia
Secara kimia, perbedaan vitamin D2 dan vitamin D3 terletak pada susunan molekulnya. Vitamin D2 memiliki dua ikatan rangkap dengan tambahan gugus isoprenoid.
Sedangkan vitamin D3 hanya memiliki satu ikatan rangkap dengan tambahan gugus metil, yang membuat strukturnya lebih menyerupai kolesterol. Perbedaan struktur kimia ini berpengaruh terhadap efektivitas penyerapan dan kerja keduanya dalam tubuh.
3. Proses metabolisme dalam tubuh
Perbedaan lainnya juga terlihat pada cara tubuh memproses vitamin D2 dan D3. Vitamin D2 harus melewati proses metabolisme di hati dan ginjal sebelum berubah menjadi bentuk aktif (kalsidiol).
Sebaliknya, vitamin D3 yang diproduksi tubuh melalui paparan sinar matahari lebih cepat diubah menjadi bentuk aktif sehingga lebih efektif meningkatkan kadar vitamin D dalam darah.
4. Efektivitas dan biaya produksi
Jika dilihat dari sisi efektivitas, vitamin D3 lebih unggul dibandingkan vitamin D2. Hal ini membuat vitamin D3 lebih banyak digunakan dalam bentuk suplemen karena dinilai lebih cepat diserap tubuh dan mampu mempertahankan kadar vitamin D lebih lama.
Namun, dari sisi biaya produksi, vitamin D2 lebih murah sehingga banyak dimanfaatkan untuk fortifikasi makanan dan minuman.
5. Fungsi vitamin D2 dan vitamin D3
Meski ada perbedaan, fungsi vitamin D2 dan vitamin D3 pada dasarnya sama, yaitu membantu tubuh menyerap kalsium agar tulang dan gigi tetap sehat.
Selain itu, keduanya juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung fungsi sel, hingga membantu menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti osteoporosis dan gangguan jantung.
Namun, penelitian menunjukkan vitamin D3 lebih efektif dibandingkan vitamin D2 dalam meningkatkan kadar vitamin D di dalam tubuh. Karena itu, banyak pakar kesehatan merekomendasikan vitamin D3 sebagai pilihan utama suplemen.