Nasional – Empat orang ditangkap polisi lantaran diduga hendak menyusupi massa aksi demo di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatera Selatan, Senin (1/9/2025).
Keempat pelaku tersebut diamankan karena membawa bom molotov dan senjata tajam. Mereka diduga berniat melakukan aksi anarkis dengan menyusup ke tengah massa mahasiswa.
“Para pelaku diketahui menyusup di barisan mahasiswa yang sedang berunjuk rasa. Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan sejumlah senjata tajam dan satu botol bom molotov yang sudah terisi bahan bakar jenis pertalite,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya.
Nandang menjelaskan, keempat pelaku yang ditangkap berinisial FSJ (16), FA (15), MA (16), dan KFRA (21). Gerak-gerik mereka mencurigakan sehingga aparat langsung melakukan pemeriksaan di sekitar area demonstrasi.
Barang bukti yang disita petugas berupa satu bilah pisau, satu badik, satu pisau stainless, dua obeng, satu gunting, satu kunci sok, satu tas ransel, serta satu bom molotov berbahan botol kaca.
“Polda Sumsel berkomitmen menjaga agar unjuk rasa tetap berjalan damai dan sesuai aturan hukum. Penyusupan dengan membawa sajam maupun bom molotov adalah tindakan berbahaya dan akan diproses hukum, sekarang masih kembangkan,” ujar Nandang.
Keempat pelaku dijerat dengan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam dan bahan peledak. Mereka terancam hukuman penjara hingga lima tahun.
“Langkah ini sebagai mencegah potensi kericuhan serta memastikan keamanan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi di ruang demokrasi. Dan hari ini demo yang digelar mahasiswa berjalan aman dan tertib,” ucap Nandang.
Sebelumnya, Polda Sumsel bersama Kodam II/Sriwijaya telah menggelar operasi gabungan selama satu pekan untuk mengantisipasi serangan kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Sebanyak sembilan orang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait perusakan dan pembakaran gedung DPRD Sumatera Selatan serta kantor Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumsel. Peristiwa itu disertai perusakan sejumlah pos lalu lintas di Palembang pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, patroli gabungan berskala besar dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan.
“Patroli gabungan TNI-Polri akan kami intensifkan pada malam hari, mulai pukul 21.00 WIB hingga 01.00 WIB dini hari. Langkah ini penting agar situasi tetap kondusif, baik saat ada aksi maupun di luar kegiatan masyarakat,” kata Andi Rian.
