Nasional – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami dua kali erupsi pada Rabu (13/8/2025).
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi pukul 09.38 dan 12.52 WIB.
Erupsi yang terjadi berupa letusan asap berwarna putih kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1 kilometer atau 1.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko, mengarah ke selatan barat daya.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 13 Agustus 2025, pukul 12.52 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/8/2025).
Selain dua erupsi setinggi 1 kilometer, pada pukul 09.44 WIB terjadi letusan dengan tinggi kolom 900 meter yang mengarah ke timur dan tengara.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak erupsi.
“Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” kata Yudhi.
Dalam 24 jam terakhir atau pada Senin (11/8/2025) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi berupa letusan sebanyak 47 kali.
Yudhi mengatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” ujarnya.