Berita Bola – Kepastian hengkangnya Son Heung-min dari Tottenham Hotspur disambut lega oleh Arsenal.
Setelah satu dekade menjadi momok bagi rival sekota, pemain asal Korea Selatan itu memutuskan mencari tantangan baru, dengan Los Angeles FC disebut-sebut sebagai tujuan berikutnya.
Son mengumumkan kepergiannya usai laga uji coba pramusim kontra Arsenal di Hong Kong atau jelang melawan Newcastle United, juga dalam laga pramusim.
“Saya hanya ingin berbagi bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan klub ini musim panas ini. Dengan segala hormat, klub mendukung keputusan saya,” ujar Son dalam sesi konferensi pers di negaranya, Korea Selatan.
Kendati dianggap memasuki fase akhir kariernya, kepergian Son tetap menjadi kabar baik bagi Arsenal.
Pemain yang dikenal sebagai satu di antara senjata paling tajam Spurs itu punya catatan mengesankan saat menghadapi The Gunners, mencetak sembilan gol dan empat assist dalam 22 pertemuan.
Walau Arsenal mencatat 10 kemenangan, enam kekalahan, dan enam hasil imbang saat menghadapi Spurs yang diperkuat Son, laga-laga di mana Arsenal gagal menang kerap dipengaruhi langsung oleh performa pemain berusia 32 tahun itu.
Son baru mencetak gol pertamanya ke gawang Arsenal pada pertemuan ke-10, dalam laga yang dimenangkan Spurs 2-1 pada 2020, yang juga jadi pertemuan perdana antara Jose Mourinho dan Mikel Arteta.
Namun, laga paling menyakitkan terjadi pada Mei 2022. Saat Arsenal hanya butuh hasil imbang untuk mengamankan tiket Liga Champions, Spurs justru menang telak 3-0, dan Son mencetak satu gol serta menyumbang satu assist.
Kekalahan itu jadi pukulan besar, diperparah dengan tumbangnya Arsenal di laga berikutnya kontra Newcastle, semua terekam dalam dokumenter Amazon Prime.
Sejak kekalahan tersebut, Arsenal berhasil bangkit dengan dominasi dalam derbi London Utara: lima kemenangan dan satu hasil imbang. Di laga imbang 2-2 itulah Son mencetak dua gol terakhirnya ke gawang Meriam London.
Kepergian Son mengikuti jejak Harry Kane, yang lebih dulu hengkang ke Bayern Munchen. Ini menjadi mimpi buruk nyata bagi Tottenham yang kini memasuki era baru di bawah pelatih Thomas Frank, menyusul finis mengecewakan di posisi ke-17 musim lalu.
Meski gagal mendatangkan Morgan Gibbs-White, Spurs diyakini masih punya daya beli di bursa transfer. Selain itu, performa menjanjikan Wilson Odobert dalam laga kontra Arsenal bisa menjadi solusi internal yang patut dipertimbangkan.
Pertemuan perdana Arsenal dan Tottenham di musim baru dijadwalkan berlangsung di Emirates Stadium pada 22 November mendatang.
Laga tersebut akan jadi derbi pertama dalam satu dekade terakhir tanpa kehadiran Son maupun Kane di kubu Spurs.
