Nasional – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) melaporkan bantuan pangan beras untuk periode Juni dan Juli 2025, hingga 2 Agutus telah tersalurkan 270.000 ton.
Pemimpin Bulog Wilayah Jakarta Bambang Prihatmoko mengatakan Bulog mendapatkan penugasan bantuan pangan beras oleh pemerintah untuk alokasi Juni dan Juli diberikan dalam satu kesempatan, dimana setiap PBP menerima 10 kg beras per alokasi, atau total 20 kg per PBP.
“Realisasi penyaluran bantuan pangan beras 2025 per tanggal 2 Agustus 2025 sebanyak 270.000 ton, atau sebanyak 73,96 persen dari total pagu 365.000 ton,” tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu, 3 Agustus.
Bambang menyatakan Bulog menargetkan dapat menyalurkan bantuan pangan beras kepada lebih dari 18,2 juta penerima bantuan di seluruh Indonesia.
Bambang menyebut, data penerima bantuan pangan beras berasal dari Kementerian Sosial yang disampaikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Bulog.
“Bantuan pangan merupakan bagian dari penebalan bantuan sosial pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah dan menekan laju inflasi pangan, khususnya beras,” jelasnya.
Sedangkan untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sambung Bambang, penyaluran SPHP pada periode bulan Juli hingga Desember 2025 ditargetkan tersalurkan sebesar 1,3 juta ton.
Dia mengatakan penyaluran dilakukan melalui beberapa skema yaitu pedagang eceran di pasar rakyat, Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (KDKMP), Pemerintah Daerah melalui outlet pangan binaan dan GPM.
Outlet BUMN (BULOG, IDFood, PT Pos Indonesia, PT Perkebunan Nusantara dan Pupuk Indonesia Holding Company), Rumah Pangan Kita (RPK), toko ritel modern atau swalayan, dan Instansi Pemerintah seperti TNI dan POLRI melalui Koperasi atau GPM.
“Beras SPHP sepanjang tahun 2025 sampai dengan 2 Agustus 2025 telah tersalurkan lebih dari 189.000 ton,” katanya.