Nasional – Suasana pagi di Jalan Milono, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mendadak mencekam.
Sejumlah warga dikejutkan oleh kehadiran puluhan aparat bersenjata lengkap dari Kepolisian dan Brimob yang melakukan penggeledahan di sebuah rumah, Kamis (17/7/2025) sekitar pukul 06.00 WITA.
Penggeledahan itu disebut-sebut berkaitan dengan penangkapan dua terduga teroris oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di kawasan tersebut.
Proses penggeledahan berlangsung selama 15 hingga 20 menit dan mengamankan satu orang dari dalam rumah kos.
“Iya, betul, ada pencarian barang bukti dari terduga pelaku,” ujar Rizky Hadi, salah satu warga yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Rizky menyebutkan, tim gabungan yang melakukan penggeledahan berjumlah sekitar 10 personel Brimob dan 7 hingga 9 anggota polisi.
Operasi dilakukan secara cepat dan tertutup, tanpa pemasangan garis polisi di sekitar lokasi.
Sementara itu, Rina, seorang pedagang sayur yang berjualan di sekitar lokasi, mengaku mengenal sosok yang diamankan dalam penggeledahan tersebut.
Menurutnya, orang tersebut baru tinggal di kos-kosan sekitar tiga bulan dan dikenal cukup ramah di lingkungan.
“Kalau secara sosial sih baik-baik aja, akrab juga sama warga. Tapi, ya, kita nggak tahu latar belakangnya seperti apa,” kata Rina.
Ia menambahkan, pria tersebut sebelumnya datang ke Berau untuk mencari pekerjaan dan sempat diberi kepercayaan oleh warga sekitar untuk mengelola usaha peternakan ayam.
“Dia datang cari kerja, kami kasih kepercayaan untuk urus ayam. Tapi kami memang nggak terlalu tahu siapa dia sebenarnya,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, dua orang terduga teroris ditangkap oleh Densus 88 di Kabupaten Berau. Penangkapan dilakukan Kamis pagi di lokasi yang diduga merupakan rumah kontrakan di Jalan Milono.
Berita sebelumnya, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun, pihaknya belum bisa membeberkan identitas kedua terduga karena masih dalam proses pemeriksaan.
“Benar, ada penangkapan oleh Densus 88. Informasinya dua orang ditangkap. Mereka bukan warga lokal, kemungkinan dari luar daerah,” ujar Ngatijan saat dikonfirmasi.
Ngatijan menyebutkan, keterlibatan anggota Polres Berau sebatas membantu pengamanan selama proses berlangsung, sedangkan penanganan sepenuhnya dilakukan oleh Densus 88.
“Belum bisa kami sampaikan secara perinci. Saat ini masih pengembangan. Kalau sudah ada data valid, nanti akan kami umumkan,” katanya.
Hingga kini, belum ada kepastian soal jaringan teroris yang diduga terkait dengan para pelaku. Polisi memastikan penangkapan ini berdasarkan target operasi Densus 88.