Berita Bola – Juara Premier League, Liverpool, menyusun strategi jitu untuk gaet Alexander Isak dari Newcastle United di bursa transfer musim panas 2025.
Meskipun demikian, upaya awal Liverpool mendatangkan Alexander Isak langsung mendapatkan penolakan dari Newcastle United.
Kendati demikian, Liverpool tetap berusaha meyakinkan Newcastle United agar mau melepas Alexander Isak pada jendela bursa transfer kali ini.
Salah satu upaya yang dilakukan Liverpool supaya mendapatkan tanda tangan Isak adalah menawarkan mahar sangat besar kepada Newcastle United.
Tak tanggung-tanggung, Liverpool akan menyiapkan dana sebesar 120 juta pounds, atau ditaksir setara dengan Rp2,6 triliun.
“Liverpool menyatakan minatnya untuk Alexander Isak senilai sekitar 120 juta pound,” tulis David Ornstein dikutip dari akun X resmi miliknya, Rabu (16/7/25).
Meski sejatinya angka tersebut sangat tinggi, kubu Newcastle United tetap bersikukuh tak ingin melepas penyerang andalan mereka.
Sebab, Alexander Isak masih menjadi bagian penting dari rencana jangka panjang pelatih Eddie Howe dan manajemen klub.
Terbukti, Isak menunjukkan performa impresif di Liga Inggris bersama Newcastle United sejak bergabung dari Real Sociedad pada musim panas 2022.
Menurut catatan Transfermarkt, Isak menyumbangkan 62 gol dan 11 assist dari 109 laga yang dimainkan bersama Newcastle United. Tak heran, meski kontraknya masih berlaku hingga 30 Juni 2028, ketertarikan klub-klub elit Eropa termasuk Liverpool terus berdatangan.
Perkembangan signifikan terjadi pada Selasa (15/7/25) pagi, ketika Liverpool menghubungi pihak Newcastle United secara resmi. Ini merupakan langkah lanjutan setelah pendekatan awal mereka hanya melalui komunikasi informal.
Langkah ini menunjukkan bahwa Liverpool benar-benar serius mengejar Alexander Isak dan siap menempuh semua kemungkinan agar transfer ini bisa terwujud.
Sementara itu, Newcastle juga tengah aktif di pasar transfer. Mereka dikabarkan telah mengajukan tawaran mendekati 69,3 juta pounds kepada Eintracht Frankfurt untuk mendatangkan Hugo Ekitike.