Berita Bola – Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menghadapi keputusan sulit untuk memilih antara Kylian Mbappe dan Vinicius Junior demi memulihkan performa Los Blancos musim depan.
Kekalahan telak yang dialami Real Madrid saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di semifinal Piala Dunia Klub 2025 menyisakan dampak besar.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion MetLife pada Kamis (10/7/2025), Real Madrid harus menelan kekalahan 0-4 dari PSG.
Gol-gol PSG dicetak oleh Fabian Ruiz di menit ke-6 dan 24′, ditambah Ousmane Dembele (9′) dan Goncalo Ramos (87′).
Setelah laga, performa dua bintang Madrid, Kylian Mbappe dan Vinicius Junior, mendapat sorotan tajam. Keduanya dianggap tidak memberikan kontribusi yang cukup dalam aspek pertahanan, tidak seperti penyerang PSG yang bekerja keras.
Xabi Alonso pun mengungkapkan kritiknya terhadap tim yang minim dalam membantu pertahanan, meskipun ia tidak menyebutkan nama secara langsung. “Kami butuh usaha kolektif dari seluruh pemain,” ungkap Alonso setelah pertandingan.
Pernyataan tersebut diyakini ditujukan kepada Mbappe dan Vinicius, yang dianggap kurang berkontribusi dalam pertahanan.
Menanggapi situasi ini, presiden klub, Florentino Perez, dilaporkan memberi Alonso kewenangan penuh untuk merombak tim dan mengambil keputusan tegas terkait evaluasi skuad.
Menurut laporan dari Sport, salah satu langkah yang diambil termasuk memilih antara Mbappe atau Vinicius sebagai pemain andalan di lini depan. Kehadiran Mbappe di awal musim 2024-2025 diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Real Madrid.
Meskipun tim berhasil menjuarai Piala Interkontinental dan Piala Super Eropa 2024, Los Blancos mengalami kegagalan di kompetisi lainnya.
Di Liga Champions, Real Madrid sang juara bertahan harus tersingkir di babak perempat final.
Sementara itu, di kompetisi domestik, Madrid juga gagal meraih gelar Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Kekalahan dari Barcelona sebagai rival abadi juga berkontribusi pada kegagalan tersebut. Real Madrid kalah dari Barcelona di kedua pertemuan di Liga Spanyol, dengan skor 0-4 di jornada 11 dan 3-4 di jornada 35.
Ditambah lagi dengan performa yang inkonsisten di pertandingan lainnya, Real Madrid harus merelakan gelar LaLiga ke tangan Barcelona.
Di Copa del Rey dan Piala Super Spanyol, Madrid juga harus mengakui keunggulan Barca di partai final. Di Copa del Rey, Los Blancos kalah 2-3 lewat babak perpanjangan waktu, sedangkan di Piala Super Spanyol, mereka kalah telak 2-5.
Kegagalan tersebut membuat torehan 44 gol Mbappe terasa sia-sia, sementara performa Vinicius yang tidak konsisten juga turut berperan dalam kegagalan tim.
