Nasional – Penyelidikan kasus penganiayaan terhadap anggota TNI Angkatan Laut, Letda Laut (PM) Abu Yamin, terus diintensifkan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Malang Kota.
Tiga tersangka utama telah diamankan, sementara dua pelaku lainnya kini ditetapkan sebagai buron dan dalam pengejaran.
Wakasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Didik Arifianto, mengatakan, pihaknya telah memperkuat proses penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi baru.
“Hari ini kami telah mendalami keterangan dari tiga saksi tambahan, yang terdiri dari satu petugas Terminal Arjosari dan dua karyawan Perusahaan Otobus (PO),” ujar Didik, Kamis (3/7/2025).
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai kronologi kejadian di lokasi.
Dengan penambahan ini, total saksi yang telah diperiksa penyidik menjadi lima orang.
Sebelumnya, polisi telah meminta keterangan dari anak korban yang bertindak sebagai pelapor serta seorang pemilik warung yang berada di dekat tempat kejadian perkara (TKP). Selain mengumpulkan kesaksian, penyidik juga telah menyita barang bukti.
“Kami sudah mengamankan bukti penting, termasuk rekaman CCTV yang menangkap momen penganiayaan serta pakaian yang dikenakan para pelaku saat melakukan aksinya,” kata Didik.
Sementara itu, ketiga tersangka yang telah ditangkap berinisial MA, DS, dan MNH untuk sementara waktu ditahan di Markas Polda Jatim.
Didik menjelaskan, pemindahan penahanan ini dilakukan atas dasar pertimbangan keamanan guna memastikan proses hukum berjalan lancar.
“Ketiga tersangka kami amankan di Polda Jatim demi faktor keamanan. Tim di lapangan kini fokus memburu dua pelaku lain yang identitasnya sudah kami kantongi,” ujar dia.
Sebelumnya, seorang perwira aktif TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan brutal di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025) malam.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, didahului oleh sebuah cekcok yang belum diketahui penyebab pastinya.
“Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti,” ujar Mega saat diwawancarai, Jumat (27/6/2025).