Nasional – Sebanyak 13 sekolah menengah pertama (SMP) negeri di wilayah perbukitan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kekurangan siswa pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Kondisi ini paling parah dialami SMP Negeri 4 Girimulyo yang hanya menerima 13 siswa dari total kuota 64 kursi.
“Sekolah (kurang siswa) itu ada di Kapanewon Girimulyo, Samigaluh, Kokap, Kalibawang, dan juga di Pengasih,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdik) Kulon Progo, Nur Hadiyanto, Selasa (2/7/2025).
Selain SMPN 4 Girimulyo, sekolah lain yang terdampak adalah SMPN 4 Pengasih (22 siswa dari 64 kursi), SMPN 2 Samigaluh (37 dari 92 kursi), dan SMPN 3 Kokap (26 dari 64 kursi).
Disdik mencatat, total daya tampung seluruh SMP negeri dan swasta di Kulon Progo mencapai 7.000 kursi. Namun, lulusan SD hanya sekitar 6.000 siswa, dan hanya 4.187 siswa yang masuk sekolah negeri.
Minimnya jumlah siswa disebut dipengaruhi faktor geografis serta pilihan siswa dan orang tua. Banyak siswa dari daerah perbatasan memilih melanjutkan pendidikan ke luar wilayah atau ke pondok pesantren.
Kepala SMPN 4 Girimulyo, Indrati Sayuto, mengatakan pihaknya tetap optimistis proses belajar-mengajar akan berjalan optimal.
“Insyaallah itu tidak menjadi kendala pembelajaran. Yang kelas 8 ada 23 siswa, kelas 9 ada 21. Prestasi anak-anak tetap membanggakan,” ujarnya.
Ia menyebut dari 13 siswa baru, delapan di antaranya berasal dari radius dekat sekolah. Namun karena letak geografis, beberapa siswa dari SD terdekat justru memilih sekolah lain yang jaraknya lebih mudah dijangkau.
Disdik Kulon Progo akan membahas strategi pembelajaran dan penyesuaian jumlah siswa per kelas. Hal ini penting karena berdampak langsung pada pemenuhan jam mengajar guru dan tunjangan profesi.
“Terlalu sedikit siswa akan mengurangi dinamika dan interaksi sosial. Jumlah ideal menjadi krusial untuk pembelajaran efektif,” ujar Nur.
Hasil diskusi direncanakan akan diusulkan ke Kemendikbudristek untuk menghindari kebijakan yang merugikan guru maupun siswa.
Meski jumlah siswa sedikit, prestasi tetap dijaga. Tim pencak silat SMPN 4 Girimulyo meraih juara 1 tingkat kabupaten dan lolos ke tingkat provinsi.
Siswa lainnya juga menjadi atlet Popda dan menorehkan prestasi seni. Sekolah berkomitmen mengembangkan potensi siswa melalui komunikasi dengan masyarakat serta kolaborasi dengan SD sekitar.