Berita Bola – Manchester United menghadapi dilema besar di bursa transfer musim panas ini. Sejumlah pemain ternama seperti Marcus Rashford, Antony, dan Jadon Sancho disebut-sebut akan hengkang.
Namun, proses pelepasan mereka diprediksi menguras kas klub. Ketiganya sudah kembali ke Manchester usai masa peminjaman.
Namun, manajer Ruben Amorim tidak menunjukkan niat untuk mengintegrasikan mereka ke dalam skuad. Situasi ini membuat klub harus siap merogoh kocek.
Ini dilakukan untuk mempermudah kepindahan para pemain tersebut. MU diperkirakan akan mengeluarkan dana tambahan untuk menutupi gaji pemain.
Ini termasuk saat melepas mereka ke klub rival. Hal ini juga terjadi karena kontrak Rashford, Antony, dan Garnacho masih berlaku hingga 2028.
Marcus Rashford mengalami penurunan performa sebelum akhirnya dipinjamkan ke Aston Villa musim lalu. Meskipun sempat menunjukkan kebangkitan, ia kini mengincar kepindahan ke Barcelona.
Namun, klub Catalan saat ini lebih fokus mengejar tanda tangan Nico Williams. Antony tampil impresif bersama Real Betis musim lalu.
Dia membantu mereka mencapai final Europa Conference League. Klub Spanyol itu ingin mempertahankannya secara permanen.
Sebelumnya, mereka menanggung 84 persen dari gaji sang pemain selama masa pinjaman. Sementara itu, Sancho juga dijadwalkan dilepas.
Ini terjadi setelah menjalani dua musim berturut-turut sebagai pemain pinjaman. MU akan berusaha menegosiasikan “pengembalian gaji” dalam kesepakatan baru.
Meskipun demikian, posisi tawar mereka dinilai melemah.
Alejandro Garnacho kini masuk radar penjualan setelah membuat kontroversi selama liburan. Ia mengunggah foto mengenakan jersey Aston Villa bertuliskan nama Rashford.
Hal ini memicu kemarahan pejabat klub. Sebelumnya, Garnacho tidak dimainkan di final Liga Europa.
Kini, ia telah diberi lampu hijau untuk mencari klub baru. Chelsea dan Napoli pernah menunjukkan minat terhadap pemain muda asal Argentina tersebut.
Situasi ini memperjelas masalah struktural yang dihadapi MU dalam satu dekade terakhir. Masalah tersebut adalah kebijakan gaji tinggi yang sulit diimbangi performa pemain di lapangan.
Kini, klub harus bersiap membayar mahal. Ini dilakukan demi melepaskan aset yang sudah tak lagi mereka butuhkan.