Mancanegara – Pejabat Iran dan media pemerintah pada Minggu (22/6/2025) meremehkan tingkat kerusakan dari serangan Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah fasilitas nuklirnya, termasuk situs Fordow yang berada di dalam pegunungan.
Sikap tersebut sangat kontras dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengeklaim bahwa serangan itu melenyapkan situs nuklir Fordow.
Anggota parlemen Iran, Manan Raeisi, yang mewakili wilayah Qom—kota suci yang berdekatan dengan situs Fordow—menyatakan bahwa dampak serangan AS terbilang ringan dan tidak menyebabkan kerusakan besar.
“Berdasarkan informasi yang akurat, saya dapat menyatakan bahwa, bertentangan dengan klaim presiden Amerika Serikat yang tidak benar, instalasi nuklir Fordow tidak mengalami kerusakan serius,” ujar Raeisi, dikutip kantor berita Fars.
“Sebagian besar area yang terkena dampak berada di atas tanah dan sepenuhnya dapat dipulihkan,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, tidak ada radiasi nuklir yang terdeteksi dan seluruh komponen yang berpotensi membahayakan keselamatan publik telah dipindahkan sebelumnya.
“Saya bisa mengatakan dengan keyakinan penuh bahwa tidak ada risiko keselamatan masyarakat,” imbuhnya, dikutip dari CNN.
Raeisi turut menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut. Koresponden Fars yang berada dekat lokasi Fordow menyebutkan, sistem pertahanan udara Iran sempat diaktifkan pada dini hari. Ia juga menyaksikan adanya kebakaran kecil dan mendengar ledakan, tetapi api berhasil dipadamkan dalam hitungan menit.
Sementara itu, saluran berita Pemerintah Iran, Press TV, melaporkan bahwa serangan hanya merusak bagian terowongan masuk dan keluar di situs Fordow. Akan tetapi, klaim itu disampaikan tanpa disertai bukti visual atau teknis lebih lanjut.
Selain Fordow, situs nuklir Natanz dan Isfahan juga menjadi sasaran serangan militer Amerika Serikat.
Dalam pidato nasional yang disampaikan dari Gedung Putih pada Sabtu malam waktu setempat, Trump menyebut serangan itu sebagai keberhasilan militer spektakuler. Ia mengklaim bahwa tiga lokasi target “hancur total dan musnah sepenuhnya.”
Menanggapi hal itu, Raeisi menilai serangan tersebut merupakan bentuk keterlibatan langsung AS dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Iran menganggap ini sebagai langkah keterlibatan langsung Amerika dalam perang, dan kami yang akan menentukan respons terhadap tindakan kebodohan ini,” ujarnya.