Nasional – Seorang pria berinisial H (39) ditemukan tewas tergantung di pohon asam di lokasi Persawahan Orong Inil, Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (28/4/2025) sekitar pukul 11.30 Wita.
Pria tersebut meninggalkan pesan permohonan maaf yang ditulis dalam bahasa Sumbawa, ditujukan kepada anak dan keluarganya. Diduga, H mengalami depresi akibat persoalan keluarga. Kapolsek Moyo Hulu Polres Sumbawa, Iptu Zainal Arifin, mengonfirmasi kejadian tersebut.
“Benar, telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang tergantung dengan seutas tali nilon di pohon asam,” kata Zainal, Senin.
Zainal menjelaskan kronologi kejadian, di mana seorang saksi yang hendak memindahkan hewan ternak miliknya terkejut saat melihat sesosok mayat laki-laki yang sudah tergantung di pohon asam.
Saksi tersebut saat itu berada di lokasi yang sama dengan milik korban. Masyarakat mulai berdatangan untuk memastikan informasi tersebut dan berusaha membantu, namun setibanya di lokasi, mereka menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Pihak kepolisian segera merespons laporan tersebut. Tim Inafis Polres Sumbawa tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan serangkaian tindakan kepolisian bersama anggota Polsek Moyo Hulu.
Korban kemudian dievakuasi dari TKP menuju mobil ambulans milik PKM Moyo Hulu dan dibawa ke rumah duka yang berlokasi di Dusun Bina Karya, Desa Leseng, Kecamatan Moyo Hulu.
Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah.
“Di lokasi tersebut petugas juga menemukan tas ransel milik korban dan barang bukti berupa seutas tali nilon warna hijau, sekitar 1,50 cm, serta selembar kertas karton bertuliskan permohonan maaf dalam bahasa Sumbawa yang ditujukan kepada istri, anak, dan keluarga. ‘MAAF KU ADI, ANAK MAAF KU, MAAF KU TAU. MAAF NOMONDA KU KUASA,’” ungkap Zainal.
“Kuat dugaan bahwa korban tersebut melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dikarenakan persoalan keluarga sehingga korban mengalami depresi,” ujarnya.