Nasional – Misteri kematian tragis Juwita, jurnalis asal Banjarbaru yang diduga dibunuh oleh oknum TNI AL berpangkat Kelasi Satu berinisial J, perlahan mulai menemui titik terang. Pelaku diketahui bertugas di Balikpapan, dan kasusnya saat ini tengah ditangani oleh Denpomal Banjarmasin.
Fakta terbaru justru terkait kematian jurnalis Juwita mengarah pada dugaan keterlibatan lebih dari satu pelaku dalam kasus pembunuhan ini. Dugaan ini menguat setelah ditemukannya dua unit sepeda motor dan mobil di lokasi kejadian yang bukan milik tersangka J.
“Kalau hanya satu pelaku, lalu kenapa ada motor dan mobil di TKP?” ujar kuasa hukum keluarga korban, Muhammad Pazri, pada Jumat, 4 April 2025.
Penyidik telah mengamankan 14 barang bukti dari tempat kejadian perkara, termasuk dua kendaraan misterius, ponsel, dan barang pribadi milik korban. Fakta-fakta ini membuka kemungkinan bahwa korban tidak dihabisi oleh pelaku sendirian, melainkan secara berkelompok.
Sebelumnya, tim kuasa hukum juga mengungkap dugaan korban sempat mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh. Mereka mendesak agar penyidik segera melakukan pemeriksaan DNA terhadap barang bukti yang telah diamankan.
“Ini bukan sekadar pembunuhan biasa. Kami minta pemeriksaan DNA segera dilakukan agar fakta ini tidak terkubur,” tegas Pazri.
Selain itu, tim hukum juga meminta penyidik menelusuri rekaman CCTV di sepanjang rute yang dilalui oleh korban pada malam kejadian. Langkah ini dinilai penting untuk mengungkap siapa saja yang bersama Juwita sebelum ia ditemukan tewas.
Hingga saat ini, penyidik dari Denpomal Banjarmasin belum memberikan keterangan resmi terkait hasil pendalaman kasus kematian jurnalis Juwita. Sementara itu, tersangka J masih ditahan dan menjalani pemeriksaan lanjutan.