Nasional – Aksi premanisme kembali terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Sebuah video yang memperlihatkan dua pria melakukan pemalakan dan mengintimidasi pedagang sayur di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, viral di media sosial. Polisi pun bergerak cepat dan menangkap dua preman yang palak pedagang sayur di Bekasi, dan diketahui telah beraksi selama tiga tahun.
Dalam video amatir yang beredar, dua pria tampak memaki dan mengintimidasi seorang pedagang sayur. Salah satu pelaku bahkan menendang dagangan korban sambil mengancamnya.
“Gulung enggak gulung, kalau situ enak saya enak. Lo tahu gua enggak pernah marah,” ujar pelaku berbadan gempal yang mengenakan kaos merah dalam video tersebut.
Sang pedagang yang ketakutan hanya bisa meminta maaf dan bahkan berjanji tidak akan berjualan lagi di lokasi tersebut.
“Maaf iya pak, maaf,” ucapnya dengan nada gemetar.
Setelah video tersebut viral, Polres Metro Bekasi Kota segera menangkap dua pelaku berinisial TAD dan DE.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, mengungkapkan kedua pelaku telah melakukan aksi pemalakan selama tiga tahun.
“Pengakuan dari TAD, dalam sehari mereka bisa mendapatkan sekitar Rp 150.000 dari kutipan. Jika dihitung, totalnya mencapai Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta per bulan,” ujar Binsar, Jumat (4/4/2025).
Lebih lanjut, Binsar menegaskan kedua preman yang palak pedagang sayur di Bekasi merupakan kakak-beradik dan tidak terafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas). Mereka beraksi secara independen dengan motif ekonomi.
“Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan uang hasil pemalakan digunakan untuk keperluan keluarga. Motifnya murni ekonomi,” pungkas Kompol Binsar terkait penangkapan dua preman yang palak pedagang sayur di Bekasi.