Nasional – Wali Kota Palembang Ratu Dewa menunjukkan kemarahannya setelah mendapati kantor Lurah Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, hanya diisi pegawai honorer.
Kejadian ini terjadi saat Ratu Dewa melakukan sidak ke kantor lurah tersebut. Momen kemarahan wali kota Palembang tersebut diunggah melalui akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.
Dalam video tersebut, Ratu Dewa terlihat sangat emosi saat mengetahui bahwa tidak ada seorang pun dari lurah hingga pegawai negeri sipil (PNS) yang hadir di kantor lurah tersebut, meskipun jam kerja sudah dimulai.
“Tolong, pak Lurahnya mana?” tanya Ratu Dewa kepada pegawai honorer yang berada di sana, Sabtu (8/3/2025).
“Pak lurah kalau jam segini belum datang, Bapak,” jawab salah satu pegawai honorer.
“Masa jam segini belum datang?” tanya Ratu Dewa lagi dengan nada yang semakin tinggi.
“Iya, Pak,” jawab pegawai lain.
Melihat kondisi tersebut, Ratu Dewa semakin kesal. “Parah sekali, ini sudah pukul 08.00 WIB, masa belum datang dia? Pukul 08.00 WIB kan sudah waktunya masuk kerja,” ucapnya dengan emosi.
Kemarahan Ratu Dewa terus berlanjut. “Kalian semua di sini bekerja sebagai apa?” tanya Ratu Dewa kepada pegawai yang hadir di kantor itu.
“Kami hanya honorer, Pak,” jawab pegawai tersebut.
“Lalu, pegawai negeri ada berapa?” tanya Ratu Dewa kembali.
“Ada empat, Pak,” jawab pegawai honorer.
“Pegawai PNS belum datang juga semuanya jam segini?” tanya Ratu Dewa.
“Iya, Pak. Cuma ada kami di sini,” jawab mereka.
Tanpa basa-basi, wali kota Palembang langsung menghubungi camat Gandus untuk meminta tindakan tegas terhadap bawahannya yang tidak disiplin.
“Halo, pak camat. Kamu ini bagaimana kerjanya? Masa di kantor Lurah Pulokerto, Pak Lurah sudah jam segini belum datang, padahal kan sudah jamnya kerja,” ucapnya dengan tegas.
“Yang ada di sini semuanya cuma pegawai honorer. Tolong jadikan atensi, jangan main-main kalau bekerja. Kalau tidak mau bekerja, pindah saja dari wilayah ini,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Ratu Dewa juga memerintahkan kepada Kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) untuk memberikan surat peringatan (SP3) kepada Lurah Pulokerto, Amrullah serta pegawai PNS yang tidak hadir tepat waktu.
“Saya minta tolong keluarkan surat peringatan SP3 sekarang juga, Pak Kaban. Tolong, semuanya diberikan surat peringatan,” tegas Ratu Dewa.
“Masa di sini, dari pak lurah, sekretaris lurah, termasuk semua pegawai PNS-nya belum pada datang?” tutup Wali Kota Palembang Ratu Dewa, yang marah melihat kondisi kosongnya kantor lurah Pulokerto.