Nasional – Irjen Suharyono yang merupakan Kapolda Sumbar kembali menegaskan jika Afif Maulana (13) tewas gara-gara melompat ke sungai.
Bahkan, Suharyono mengklaim penyidik memiliki bukti video Afif Maulana memegang senjata tajam atau pedang. Adapun video itu ditemukan oleh penyidik setelah membuka ponsel Afif.
Selain itu, ia tegaskan, bahwa video Afif tersebut merupakan video asli dan tidak direkayasa. Namun, dia belum menjawab perihal keterkaitan video dengan kematian Afif.
Namun, hal itu langsung dibalas LBH Padang dengan Bukti. Di mana Direktur LBH Padang, Indira Suryani, menyatakan belum mengetahui adanya video yang diklaim oleh Suharyono tersebut.
“Kami masih mendalami karena handphone Afif kan sama polisi,” kata Indira, seperti yang dikutip Minggu (7/7/2024).
Akan tetapi, berdasarkan informasi yang dia peroleh, gambar yang diklaim oleh Kapolda Sumbar itu bukan direkam pada hari kejadian, saat Afif diduga menjadi korban penganiayaan.
Kembali dia menegaskan, insiden yang dipersoalam saat ini adalah kasus penyiksaan terhadap Afif dan kawan-kawannya yang diduga dilakukan oleh polisi.
“Untuk apa pula Kapolda sibuk membuktikan Afif tawuran atau tidak? Kan Kapolda sendiri juga yang bilang, 9 Juni 2024 itu tidak ada tawuran tapi dugaan akan tawuran,” ujarnya.
Indira selaku kuasa hukum keluarga Afif juga mengatakan bahwa Polda Sumbar seharusnya fokus pada dugaan kasus penyiksaan yang dilakukan anggotanya. “Bukan sibuk framing sana-sini,” kata Indira.
“Saya hanya ingin bilang, Kapolda dan kroni-kroninya jangan sok jahat sama anak-anak yang baru berumur 13 tahun. Dia sudah meninggal tapi tetap dibunuh karakternya,” ucapnya.
Untuk diketahui, jasad Afif Maulana ditemukan seorang warga di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024.
Kepada pihak keluarga, polisi menyatakan Afif tewas setelah melompat dari jembatan karena menghindar dari kejaran polisi.
Adapun polisi mendatangi lokasi itu pada dini hari untuk mencegah terjadinya tawuran.