Nasional – Setidaknya, 10 pangkalan elpiji di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dikabarkan tak memiliki stok elpiji tiga kilogram.
Chirzin Khuraira, pemilik pangkalan di Desa Arjasa, Pulau Kangean, pun mengakui bahwa banyak pangkalan elpiji kosong. “Saya hitung ada 10 pangkalan yang kosong,” ucap Chirzin di Sumenep, Kamis (20/2/2025).
Akibatnya, lanjut Chirzin, stok elpiji atau yang lebih dikenal dengan sebutan “tong” oleh warga Pulau Kangean itu menjadi langka.
Sebelumnya, memang sempat terjadi cuaca buruk di wilayah perairan Sumenep, sehingga tidak ada kapal sembako yang mengangkut elpiji ke sejumlah kepulauan.
Namun, setelah cuaca normal, kapal sembako tetap tidak berangkat karena masih menunggu pengiriman elpiji di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Gersik Putih, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep.
“Kapal (sembako) kami sudah menunggu lama, sekitar 10 harian kapal tidak berangkat. Nunggu terisi (elpiji),” terang Chirzin.
Menurut Chirzin, kelangkaan itu terjadi karena sedang terjadi antrean pengisian di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang ada di Desa Bluto dan Desa Pekandangan, Kecamatan Bluto.
Selain itu, beredar kabar bahwa SPBE juga memiliki agen dan PT sendiri untuk melakukan distribusi.
“Katanya SPBE antre. Tapi ada juga yang bilang, SPBEnya punya agen dan PT sendiri. Itu lebih didahulukan, katanya,” terang dia.
Secara terpisah, salah satu agen gas elpiji yang menyuplai ke wilayah Pulau Kangean, Muhammad Aprisal, mengungkapkan, pendistribusian sudah mulai kembali normal.
Beberapa pekan terakhir, menurut Isal, terkendala cuaca buruk yang terjadi cukup lama. Sehingga perahu sembako tidak bisa menyuplai elpiji ke wilayah kepulauan, khususnya Pulau Kangean dan Masalembu.
Stok elpiji untuk dua kepulauan itu dialihkan ke kepulauan lain seperti Pulau Sepudi, Raas, dan Pulau Sapeken.
Namun, ketika pangkalan elpiji di Pulau Kangean dan Masalembu minta distribusi, maka pihak agen harus menunggu jadwal pengisian di SPBE.
“Nah, ketika Pulau Kangean dan Pulau Masalembu butuh (elpiji), kan akhirnya harus nunggu dulu dari SPBE,” sambung Isal.
Isal juga menegaskan, tidak ada pengurangan jatah gas elpiji di wilayah kepulauan. Menurut dia, sejauh ini, stok elpiji aman dan hanya terkendala distribusi ke wilayah kepulauan, salah satunya saat terjadi cuaca buruk.