Kesehatan – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca panas ekstrem yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Suhu udara yang mencapai lebih dari 37,6 derajat celcius dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, hingga gangguan kesehatan serius. Fenomena ini disebabkan oleh kombinasi antara pergerakan semu matahari dan pengaruh angin Monsun Australia.
Kedua faktor ini menyebabkan udara menjadi lebih kering dan hangat. Angin dari Monsun Australia membawa massa udara panas, sehingga radiasi matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak pantulan awan. Akibatnya, suhu terasa jauh lebih terik dari biasanya.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan agar tetap aman dan nyaman saat beraktivitas di tengah cuaca ekstrem.
Berikut ini delapan tips atau tip cuaca ekstrem yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tetap terhidrasi sepanjang hari
Saat cuaca panas, tubuh lebih cepat kehilangan cairan melalui keringat. Karena itu, minumlah air putih secara teratur, bukan hanya saat merasa haus.
Tubuh sering kali sudah kekurangan cairan sebelum rasa haus muncul. Hindari minuman berkafein, tinggi gula, atau beralkohol karena dapat mempercepat dehidrasi.
Jika Anda banyak berkeringat atau terpapar panas dalam waktu lama, gunakan larutan rehidrasi oral atau air dengan tambahan elektrolit untuk menjaga keseimbangan garam dan cairan tubuh.
2. Batasi paparan langsung sinar matahari
Rencanakan aktivitas luar ruangan di luar jam puncak panas, yakni antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat. Gunakan topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan pakaian longgar berwarna terang untuk melindungi tubuh dari paparan sinar matahari langsung.
Saat berada di luar ruangan dalam waktu lama, manfaatkan payung, kanopi, atau area teduh agar risiko paparan panas berlebih bisa diminimalkan.
3. Dinginkan tubuh secara efisien
Suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kelelahan dan heat stroke. Untuk mencegahnya, mandi dengan air dingin atau gunakan kain lembap di area nadi, seperti leher, pergelangan tangan, dan lipatan siku.
Pastikan sirkulasi udara di rumah atau kantor tetap baik. Gunakan kipas angin atau ventilasi silang agar udara panas tidak terperangkap. Jika di kendaraan, buka jendela atau nyalakan AC, dan jangan pernah meninggalkan anak atau hewan peliharaan di mobil tertutup saat cuaca panas.
4. Sesuaikan pola makan dengan kondisi panas
Saat cuaca ekstrem, pilih makanan yang ringan, mudah dicerna, dan kaya air, seperti semangka, pepaya, mentimun, dan tomat.
Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering agar tubuh tidak terbebani proses pencernaan. Hindari makanan berminyak, pedas, dan gorengan karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat Anda cepat lelah.
5. Lindungi kelompok rentan
Cuaca panas ekstrem dapat berdampak lebih berat pada anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis. Mereka lebih mudah mengalami dehidrasi dan kelelahan akibat panas.
Pantau tanda-tanda heat exhaustion atau heat stroke, seperti pusing, mual, jantung berdebar cepat, keringat berlebih, hingga kehilangan kesadaran. Jika gejala ini muncul, segera cari pertolongan medis sebelum kondisi memburuk.
6. Atur kualitas tidur dan kelola stres
Tidur yang cukup membantu tubuh beradaptasi dengan suhu panas. Pastikan suhu ruangan tetap sejuk dengan ventilasi yang baik. Gunakan sprei berbahan katun dan pakaian tidur ringan agar nyaman saat istirahat.
Lakukan rutinitas menenangkan sebelum tidur, seperti mandi air hangat, peregangan lembut, atau latihan pernapasan, untuk membantu tubuh lebih rileks dan tidur lebih nyenyak meskipun udara panas.
7. Pendinginan rumah dan tempat kerja
Gunakan tirai berwarna terang, reflektor panas, atau penutup jendela untuk menghalau panas dari luar. Anda juga bisa mencoba cara sederhana, seperti meletakkan mangkuk es di depan kipas atau menempelkan handuk basah di leher agar tubuh lebih sejuk.
Jika memungkinkan, sediakan dispenser air atau stasiun hidrasi di tempat kerja agar semua orang mudah mengakses air minum. Langkah kecil ini membantu menjaga produktivitas dan kesehatan di tengah suhu tinggi.
8. Ikuti informasi dan peringatan dari BMKG
Selalu pantau informasi terbaru dari BMKG terkait peringatan cuaca ekstrem dan gelombang panas. Ikuti juga imbauan dari dinas kesehatan setempat untuk menyesuaikan kegiatan luar ruangan dengan prakiraan suhu dan tingkat kelembapan harian.
Cari tahu lokasi ruang publik teduh atau pusat pendinginan (cooling center) di sekitar Anda, terutama bagi masyarakat perkotaan yang padat penduduk. Dengan informasi yang akurat, Anda bisa lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem dengan aman.
Cuaca panas ekstrem bukan hanya membuat tubuh tidak nyaman, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika tidak diantisipasi dengan baik. Dengan menerapkan tips cuaca ekstrem di atas, Anda dapat tetap beraktivitas dengan aman dan sehat di tengah suhu tinggi.
