Nasional – SMA Negeri 70 Jakarta mengeluarkan lima siswa yang diduga melakukan perundungan terhadap siswa lainnya, ABF. Pihak sekolah mengatakan hal ini dilakukan untuk menegakkan aturan.
“Apa pun yang terjadi, tata tertib sekolah tetap kita terapkan. Iya, dan udah kita arahkan untuk dipindahkan ke satuan pendidikan lain, yang lima orang. Dipindahkan, nggak boleh, karena Permendikbud-nya, TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) bunyinya dipindahkan ke satuan pendidikan lain,” kata Kepala SMAN 70 Jakarta, Sunaryo, di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024).
Sunaryo mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mencegah kasus terulang. Salah satunya dengan menambah guru piket untuk memantau kegiatan para siswa di sekolah.
“Memang kita perlu menambah, menambah guru untuk piket ya, di setiap lantai. Itu kita juga ada mungkin, karena ini kan mungkin pada jam 12 mereka sedang salat ya, jadi jam 12 siang. Terus membuat kegiatan-kegiatan positif saya rasa di sekolah kami kegiatan positifnya banyak banget,” ujarnya.
Dia menyebutkan pihak sekolah terus berkoordinasi dengan pihak korban untuk memantau kondisi terkini korban perundungan. Pihak sekolah menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
“Kita datang ke rumahnya (korban), ngobrol, karena orang tua korban kan tinggal sama neneknya. Ngobrol dengan mereka, kemudian apa keluhannya, dikasih tahu sama mereka,” tuturnya.
Sebelumnya, orang tua korban ABF telah melaporkan perundungan yang dilakukan oleh inisial F ke Polres Metro Jakarta Selatan. Kejadian perundungan itu dilaporkan pada Rabu, 4 Desember 2024, dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi, korban ABF di-bully di dalam kamar mandi sekolah saat jam sekolah tengah berlangsung. Korban awalnya dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.
“Menurut keterangan dari pelapor, adalah orang tua dari anak yang di bawah umur. Ini berawal dari korban dipanggil oleh teman kelasnya dan kemudian setelah sampai di lantai dua, yang pastinya di toilet, di situ sudah ada beberapa orang kakak kelasnya. Kemudian, terjadilah kejadian yang dilaporkan,” kata Nurma.
Setiba di dalam toilet, tangan ABF ditarik oleh terduga pelaku F. Kemudian, keduanya terlibat cekcok di dalam toilet hingga F diduga memukul tubuh ABF sampai terjatuh.
ABF kemudian diminta berdiri kembali, tetapi kembali dianiaya oleh teman-teman F yang sudah berada di sekitar toilet. Sepatu dan ponsel dari korban juga diambil oleh para pelaku. Korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.